Senin, 03 Maret 2014

tata surya dan karakteristiknya



TATA SURYA DAN KARAKTERISTIKNYA
Mata Kuliah: Konsep Dasar Bumi Dan Antariksa
Dosen Pengampu : Agung S.Ag.MM.



FORUM LINGKAR PENA (FLP) STKIP NU INDRAMAYU


wastirah
fahmiya'ti
sokhifah
susanti


PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
NAHDLATUL ULAMA
2014



KATA PENGANTAR

                  Segala puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan Rahmat dan HidayahNya kepada kita semua. Sehingga Penyusun dapat membuat makalah dengan selesai, Penyusun juga sadar masih banyak kekurangan-kekurangan yang harus diperbaiki dalam pembuatan makalah ini. Walaupun demikian, Penyusun telah berusaha dengan semaksimal mungkin demi kesempurnaan penyusunan makalah ini. Saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat diharapkan oleh Penyusun demi kesempurnaan dalam Penyusunan makalah berikutnya.
                  Dalam kesempatan ini, Penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Makalah ini, diantaranya :
1.    Bapak Tobroni, S.Pd., M.Si., selaku Ketua STKIP NU Indramayu
2.    Bapak Mustamil, M.Pd., selaku Kepala Prodi PGSD
3.    Bapak Agung S.Ag.MM., selaku Dosen Pengampu
4.    Wastirah, selaku Penyusun makalah
5.    Susanti, selaku Penyusun makalah
6.    Fahmiya’ti, selaku Penyusun makalah
7.    Sokhifah, selaku Penyusun makalah
8.    Keluarga yang telah memberikan do’a dan restunya sehingga kami bisa menyelesaikan Penyusunan makalah ini.
                  Akhir kata, Penyusun hanya berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca serta membantu bagi kemajuan serta perkembangan STKIP NU Indramayu. Sekali lagi Penyusun ucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu, semoga Allah SWT membalas semua kebaikan kalian Amin.

                                                                                      Kaplongan,   Maret 2014


             Penyusun

Daftar Isi

Kata pengantar                                                                                                            i
Daftar isi.................................................................................................................... ii

BAB I      PENDAHULUAN
1.      Latar Belakang                                                                                       1
2.      Rumusan Masalah  ............................................................................... 2
3.      Tujuan   ................................................................................................ 2

BAB II    SISTEM TATA SURYA DAN KARAKTERISTIKNYA
1.      Pengertia Dan Karakteristik Tata Surya............................................... 3
a.       Pengertian Tata Surya.................................................................... 3
b.      Karakteristik Tata Surya................................................................ 3
2.      Teori/Hipotesis Pembentukan Tata Surya............................................. 4
a.       Proses Kejadian Alam Semesta Menurut Al-Qur’an..................... 4
b.      Hipotesis Nebula............................................................................ 6
c.       Hipotesis Pasang Surut Bintang/ Tidal.......................................... 7
d.      Hipotesis Kondensasi.................................................................... 7
e.       Hipotesis Bintang Kembar............................................................. 7
f.       Hipotesis Planetisima..................................................................... 8
3.      Model Tata Surya................................................................................. 8
a.       Model Geosentris............................................................................ 8
b.      Model Heliosentris.......................................................................... 9
4.      Planet-Planet Dan Pengelompokannya................................................. 9
a.       Bumi Sebagai Pembatas.................................................................. 9
b.      Asteroid Sebagai Pembatas............................................................ 11
c.       Ukuran Dan Komposisi Penyusunnya............................................ 11
5.      Asteroid................................................................................................ 12
6.      Satelit.................................................................................................... 12

BAB III   PENUTUP
                 Kesimpulan                                                                                                 14
                 Daftar Pustaka                                                                                            14



PENDAHULUAN



1.    Latar Belakang
Alam semesta ialah segala apa saja yang bukan Tuhan yang ada itu hanya dua, yaitu alam dan Allah. Alam ialah yang diciptakan (makhluk), sedang Allah ialah pencipta (Khalik). Oleh karena itu dalam Al-Qur’an, Allah disebut sebagai “Rabbu al-‘alamien”, artinya Tuhan yang menguasai alam semesta. selain itu dalam menerangkan alam semesta, selain kata “alamien” , Al-Qur’an sering juga menggunakan kalimat “Al-samawatu wa al-ardh”, artinya semua langit dan bumi, atau Al-Qur’an menyebut dengan kalimat segala apa yang ada dilangit dan dibumi. Alam semesta itu telah diciptakan oleh Allah SWT menurut hukum-hukum yang pasti, objektif dan tetap.
Manusia dan alam mempunyai keterikatan yang kuat dimana keduanya mempunyai hak dan kewajiban antara satu dengan yang lain untuk menjaga keseimbangan alam. Hubungan antara manusia dengan alam atau hubungan manusia dengan sesamanya, bukan merupakan hubungan antara penakluk dan yang ditaklukkan, atau antara tuhan dengan hamba, tetapi hubungan kebersamaan dalam ketundukan kepada Allah SWT. Manusia diperintahkan untuk memerankan fungsi kekhalifahannya yaitu kepedulian, pelestarian dan pemeliharaan. Berbuat adil dan tidak bertindak sewenang -wenang kepada semua makhluk sehingga hubungan yang selaras antara manusia dan alam mampu memberikan dampak positif bagi keduanya.
Tata surya kita sendiri dan matahari sebagai pusatnya dan dikelilingi sembilan planet dan benda-benda angkasa lainnya. Kesembilan planet tersebut adalah merkurius, venus, mars, yupiter, saturnus, uranus, neptunus,dan pluto. Jagat raya merupakan ruang yang luas dan segala zat serta energi yang ada didalamnya. Sejarah jagat raya dimulai pertama kali ketika manusia mengenal ilmu perbintangan. Sejak zaman dahulu manusia berusaha ingin tahu tentang jagat raya baik mengenai ukuran, bentuk, isi, sifat, maupun jarak benda-benda langit yang satu dengan yang lainnya. Dari inilah muncul ilmu astronomi yaitu ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang benda-benda angkasa.
2.  Rumusan Masalah
1.      Pengertian tata surya dan karakteristiknya
2.      Teori pembentukan tata surya
3.      Model tata surya
4.      Planet-planet dan pengelompokannya
5.      Asteroid
6.      Satelit
3.  Tujuan 
1.      Mengetahui pengertian dari tata surya dan karakteristiknya
2.      Mengetahui pembentukan tata surya
3.      Mengetahui model tata surya
4.      Mengetahui planet-planet dan pengelompokannya
5.      Mengetahui tentang asteroid
6.      Mengetahui tentang satelit

BAB II
TATA SURYA DAN KARAKTERISTIKNYA

1.      Pengertian tata surya dan karakteristiknya
a. pengertian tata surya
Tata surya[1] adalah kumpulan benda langit yang terdiri dari sebuah bintang yang disebut matahari dan semua objek yang terikat oleh gaya gravitasinya. Objek tersebut adalah delapan planet yang teridentifikasi[2], lima planet kerdil/katai[3], 173 satelit alami dan jutaan benda langit lainnya[4]. Tata Surya terbagi menjadi Matahari, empat planet bagian dalam, sabuk asteroid, empat planet bagian luar, dan di bagian terluar ada Sabuk Kuiper dan Piringan Tersebar.




b. Karakteristik tata surya :
*      Planet - planet bergerak mengelilingi matahari.
*      Satelit, selain beredar mengelilingi planet, bersama - sama planet mengelilingi matahari.
*      Di antara Planet dan matahari terdapa tarik - menarik yang disebut gaya gravitasi.
*      Planet - planet berputar dan beredar mengelilingi  matahari untuk mempertahankan diri  terhadap  gaya gravitasi Matahari, sebab massa  Matahari lebih besar dari pada massa Bumi.
*      Satelit berputar dan beredar mengelilingi planet karena mempertahankan diri terhadap gaya gravitasi planet, sebab massa planet lebih besar
     dari pada massa satelitnya.

1.      Teori pembentukan tata surya
Banyak hipotesis tentang asal usul tata surya telah dikemukakan para ahli, beberapa diantaranya :
a.       Proses kejadian alam semesta menurut Al-qur’an
Ayat tentang asal mula alam semesta dari kabut/nebula Fussilat (QS 41/11). 
Artinya : “11. Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi: "Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa." Keduanya menjawab: "Kami datang dengan suka hati."
Masa pertama
Annaziat ayat 27 : ”Apakah kamu lebih sulit penciptaanya ataukah langit? Allah telah membinanya,(27)”.
     Dalam ayat tersebut dimulailah mengenai masa I penciptaan bumi. Pasa masa I ini dijelaskan mengenai penciptaaan langit. Dalam ilmu tata surya dikenal dengan istilah ”Teori Big Bang”. Teori Big Bang adalah salah satu teori ilmu pengetahuan yang menjelaskan perkembangan dan bentuk awal dari alam semesta. Teori ini menyatakan bahwa alam semesta ini berasal dari kondisi super padat dan panas, yang kemudian mengembang sekitar 13.700 juta tahun lalu. alam semesta pertama kali terbentuk dari ledakan besar.
Masa kedua
Annaziat ayat 28 : ”Dia meninggikan bangunannya lalu menyempurnakannya,(28)”
     Ayat ini menerangkan masa II dari penciptaan bumi. Dua kata kunci dalam ayat ini adalah “meninggikan dan menyempurnakan”. Mengembang yang dimaksud adalah proses berkembangnya seluruh galaksi yang saling menjauh antar satu sama lain. Dan langit-langit menjadi semakin meninggi. Mengembangnya alam semesta sebenarnya adalah kelanjutan big bang.
     Sedangkan kata ”menyempurnakan”, menunjukkan bahwa alam ini tidak serta merta terbentuk, melainkan dalam proses yang terus berlangsung. Misalnya kelahiran dan kematian bintang yang terus terjadi. Alam semesta ini dapat terus mengembang, atau kemungkinan lainnya akan mengerut.
Masa ketiga
Annaziat ayat 29 : ”Dan Dia menjadikan malamnya gelap gulita, dan menjadikan siangnya terang benderang (29)”
     Memasuki masa III, di sini yang dapat kita saksikan dalam kehidupan sehari-hari. Allah SWT telah membuat siang-malam secara bergantian. Allah menjadikan malam yang gelap gulita dan menjadikan siang yang terang benderang. Dapat diartikan dalam ayat ini Matahari sebagai sumber cahaya dan bumi berputar mengelilinya. Karena perputaran bumi tersebut terjadilah siang dan malam.
Masa keempat
Annaziat ayat 30 : ”Dan bumi sesudah itu dihamparkan-Nya (30)”
     Di masa IV inilah mulai bumi terbentuk. dimulai dengan pembentukan superkontinen Pangaea di permukaan Bumi.
  b. hipotesis nebula
Hipotesis Nebula Kant-Laplace.
Pada tahap awal, tata surya masih berupa kabut raksasa. Kabut ini terbentuk dari debu, es dan gas yang disebut nebula, dan unsur gas yang sebagian besar hidrogen. Gaya gravitasi yang dimilikinya menyebabkan kabut itu menyusut dan berputar dengan arah tertentu, suhu kabut memanas dan akhirnya menjadi bintang raksasa ( matahari ). Matahari raksasa terus menyusut dan berputar semakin cepat, cincin-cincin gas dan es terlontar ke sekeliling matahahari.
Akibat gaya gravitasi bumi, gas-gas tersebut memadat. Seiring penurunan suhunya dan membentuk planet dalam[1] dan planet luar[2].

 



[1] . Planet dalam yakni planet yang dekat dengan matahari, yakni : merkurius, venus, bumi dan mars
[2] Jupiter, Saturnus, Uranus, neptunus dan Pluto
 

c.        Hipotesis pasang surut bintang/Tidal
Dikemukakan oleh James dan Harold Jeffreys (1919). Menurutnya planet merupakan percikan dari matahari yang disebut Tidal. Tidal yang besar akan menjadi planet baru disebabkan karena bergerak mendekatnya dua matahari, hal ini jarang sekali terjadi. Seperti dalam teori diatas bahwa dua bintang yang saling mendekat akan membentuk planet yang baru.
b.      Hipotesis kondensasi
Hipotesis kondensasi mulanya dikemukakan oleh astronom Belanda G.P Kuiper (1905-1973) pada tahun 1950. Hipotesis ini menjelaskan bahwa tata surya terbentuk dari bola kabut raksasa yang berputar membentuk cakram raksasa.
Teori ini didasari keadaan yang ditemui di luar tata surya yang mengandaikan matahari serta semua planet berasal dari gas purba di ruang angkasa, proses terlahirnya bintang dikarenakan banyaknya kabut gas, yang lambat laun memampatkan diri menjadi massa yang semakin lama semakin padat dikarenakan gaya gravitasi molekul tersebut. Satu atau dua materi memadat di tengah dan gumpalan kecil melesat di sekeitarnya. Gumpalan tengah menjadi matahari dan gumpalan kecil menjadi bakal planet. Matahari yang sudah menjadi padat menyala dengan adanya api nuklir dan kemudian mendorong gas yang masih membungkus planet menjadi sirna sehingga tampak telanjang. Tinggal terasnya. Tapi bakal planet yang jauh dari mataari kurang terpengaruh sehingga tampak menjadi planet yang besar dengan diliputi kabut.
c.       Hipotesis bintang kembar
Hipotesis bintang kembar awalnya dikemukakan oleh Fred Hoyle (1915-2001) pada tahun 1956. Dahulu tata surya kita berupa dua bintang yang hampir sama ukurannya dan berdekatan yang salah satunya meledak meninggalkan serpihan-serpihan kecil. Serpihan itu terperangkap oleh gravitasi bintang yang tidak meledak dan mulai mengelilinginya.
d.      Hipotesis planetisimal
Dikemukakan oleh Chamberlain dan Moulton. Hipotesis ini bertitik tolak dari pemikiran yang sama dengan teori Nebular yang menyatakan bahwa system tata surya terbentuk dari kabut gas yang sangat besar, berkondensasi, perbedaannya ialah terletak pada asumsi bahwa terbentuknya planet-planet itu tidak harus dari satu badan, tetapi diasumsikan adanya bintang besar lain yang kebetulan sedang lewat di dekat bintang yang merupakan bagian dari tata surya kita. Kabut gas dari bintang lain itu sebagian terpengaruh oleh daya tarik matahari kita dan setelah mendingin terbentuklah benda-benda yang disebut Planettesimal. Planettesimal merupakan benda-benda kecil yang padat. Teori ini merupakan jawaban dari pertanyaan mengapa ada satelit-satelit pada Jupiter maupun saturnus yang orbitnya berlawanan rotasi planet itu.

1.      Model tata surya
a.      Model Geosentris
Bagaimanakah susunan alam semesta menurut model geosentris? Pada umumnya bangsa Yunani dan orang-orang yang hidup pada abad pertengahan memiliki pegangan yang kuat sebagai pandangan mereka tentang alam semesta, yaitu teori geosentris (Bumi sebagai pusat). Menurut teori ini, Bumi sebagai pusat alam semesta berada dalam keadaan diam dan planet-planet, Matahari, serta benda-benda langit lainnya bergerak mengitarinya. Gerak semu (apparentmotions) planet, bulan, dan matahari relatif terhadap bintang dan terhadap satu sama lain dijelaskan secara lengkap dalam teori geosentris Hipparchus yang dikembangkan sekitar tahun 140 sebelum masehi. Hipparchus adalah ahli astronomi terbesar di masa Yunani Kuno (Ancient Greece). Selanjutnya teori tersebut dikembangkan oleh Claudius Ptolemaeus (Ptolemy) sekitar tahun 150 TM (Tarikh Masehi) dan disebut sebagai teori Ptolemaic (Tjasyono, 2003).
Dalam teori Ptolemaic, Bumi berada pada pusat alam semesta (universe). Bulan berputar mengelilingi Bumi dengan orbit yang paling dekat, sementara bintang-bintang terletak dalam bulatan angkasa (celestial sphere) yang besar dan berputar dalam orbit yang paling jauh. Di antara orbit Bulan dan Bintang-Bintang terletak orbit Matahari. Planet-planet (dalam bahasa Yunani berarti pengembara) yang memiliki gerak relatif terhadap Bintang digambarkan dengan nama-nama kunonya. Planet-Planet ini bergerak mengelilingi Bumi pada masing-masing orbitnya sendiri. Orbit Planet Venus dan Merkurius berada diantara orbit Bulan dan Matahari, sedangkan orbit Plabet-Planet yang lain seperti Mars, Jupiter, dan Saturnus terletak diantara orbit Matahari dan Bintang-Bintang.
b.      Model Heliosentris
Teori geosentris bertahan cukup lama yaitu kira-kira 14 abad lamanya. Mengapa teori ini kemudian gugur dan tidak digunakan lagi saat ini ?
Kelemahan dari model geosentris ini adalah adanya kesulitan untuk menjelaskan fenomena retrogresi (gerak balik) periodik dari planet-planet. Lintasan semu planet sepanjang tahun relatif terhadap bintang-bintang adalah berupa lengkungan (kurva) yang tidak rata. Malahan, adakalanya planet-planet teramati seolah-olah bergerak mundur (berbalik) sebelum akhirnya bergerak maju kembali selama periode orbitnya. Untuk menjelaskan gerak mundur semu ini dalam kerangka teori geosentris, maka perlu menganggap bahwa planet-planet bergerak dalam lintasan-lintasan sirkular kecil yang disebut episiklus (epicycles) ketika planet-planet bergerak dalam orbit besarnya mengelilingi Bumi. Akan tetapi, anggapan ini justru tidak sesuai dengan hasil pengamatan.
Konsep matahari sebagai pusat tata surya (heliosentris) saat itu belum mendapat tempat dalam bidang astronomi. Kapan gagasan heliosentris ini muncul kembali ? Gagasan tentang heliosentris ini muncul kembali pada sekitar tahun 1543. Pada tahun itu terjadi revolusi ilmiah besar-besaran yang dilakukan oleh Nicolaus Copernicus, seorang astronom Polandia, yang dengan berani mengajukan penggantian model geosentris dengan model heliosentris yang lebih sederhana. Bagaimana susunan alam semesta menurut model heliosentris ini? Dalam model ini, selain oleh planet-planet, Matahari juga dikitari oleh benda-benda antar planet lainnya seperti Komet, Asteroid, dan Meteoroid. Sistem dengan Matahari sebagai pusat yang dikitari oleh planet-planet dan benda-benda antar planet lain dinamakan Tata Surya[1].
Dalam model heliosentris Copernicus, Matahari dianggap berada pada pusat alam semesta, bintang-bintang terletak pada bulatan angkasa dan berputar mengelilingi Matahari. Diantara Bintang-bintang dan Matahari terdapat planetplanet termasuk Bumi yang berputar mengelilingi Matahari dalam masing-masing orbitnya dengan lintasan orbit berbentuk lingkaran. Gerak mundur semu dalam peredaran planet-planet yang sulit dijelaskan oleh model geosentris, dapat dijelaskan dengan mudah dalam model heliosentris, dengan menggunakan konsep gerak relatif antara Bumi dan planetplanet lain yang bergerak disekitar Matahari dengan kecepatan sudut putar yang berbeda-beda.

2.      Planet-planet dan pengelompokannya
Terdapat tiga cara untuk pengelompokkan planet-planet, yaitu : (Kanginan, 1999), yaitu :
a.       Pengelompokkan  planet atas dasar planet Bumi sebagai pembatas. Atas dasar pengelompokkan ini, terdapat dua kelompok planet yaitu planet Inferior dan planet Superior. Planet Inferior adalah planet-planet yang orbitnya terletak di dalam orbit planet Bumi. Anggota kelompok planet Inferior terdiri atas dua planet yaitu Merkurius dan Venus. Planet Superior adalah planetplanet yang orbitnya terletak di luar orbit planet Bumi. Yang termasuk kelompok planet Superior adalah planet Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus dan Pluto.
b.      Pengelompokkan planet atas dasar lintasan Asteroid sebagai pembatas. Atas dasar pengelompokkan ini, terdapat dua kelompok planet yaitu kelompok planet Dalam (inner Planets)[2] anggota kelompok planet ini terdiri dari planet Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars dan planet Luar (outer Planets)[3] yang tergolong planet ini adalah planet Jupiter, Saturnus,Uranus, Neptunus dan Pluto.
c.       Pengelompokkan planet atas dasar ukuran dan komposisi bahan penyusunnya. Atas dasar pengelompokkan ini, terdapat dua kelompok Planet yaitu kelompok planet Terrestrial[4]. dan planet Jovian[5]. Yang termasuk kelompok planet Terrestrial adalah Merkurius, Venus, dan Mars. Kelompok Planet ini kadang-kadang disebut juga kelompok planet Kerdil, karena memang ukuran diameternya relatif jauh lebih kecil dibanding dengan diameter planet Jupiter. Ciri-ciri utama dari planet Kerdil iniadalah diameternya kecil, padat, dan kerapatan massanya tinggi, yaitu antara 4,2 hingga 5,5 gram/cm3. Yang tergolong planet Jovian adalah Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus. Ciri-ciri utama dari planet Raksasa ini adalah diameternya besar, kurang padat, dan kerapatan massanya sangat rendah. Sebagai contoh, Saturnus memiliki rapat massa antara 0,7 hingga 1,6 gram/cm3. Angkasa planet Raksasa biasanya sangat tebal dan terdiri atas senyawa yang mengandung hidrogen.

3.      Asteroid
Asteroid dinamakan juga planet minor atau planettoid. Asteroid mengisi ruangan yang berada diantara mars dan jupiter. Dalam tata surya ditaksir terdapat 100.000 planettoid yang ukurannya 2-750 Km2. Asteroid tersebut senantiasa berputar diantara planet mars dan jupiter membentuk sabuk asteroid.


4.      Satelit
Satelit adalah benda langit pengiring planet. Satelit senantiasa mengiringi dan berputar terhadap planet pusatnya. Berdasarkan cara terbentuknya satelit dapat dibedakan menjadi 2 bagian, yaitu :
a.      Satelit Alam, adalah satelit yang terbentuk karena adanya peristiwa alam bersamaan dengan terbentuknya planet.
Contoh: Bulan, sebagai satelit alam Bumi; Titan, sebagai satelit alam Saturnus.
b.      Satelit Buatan, adalah satelit yang dibuat oleh manusia yang digunakan untuk tujuan tertentu.
Contoh: Satelit cuaca, satelit komunikasi, satelit mata-mata, dan sebagainya.

Pada umumnya planet-planet dalam sistem tata surya mempunyai beberapa satelit yang senantiasa mengiringinya. Hanya planet Merkurius dan planet Venus yang tidak memiliki satelit. Jumlah masing-masing satelit untuk setiap planet ditunjukkan pada tabel 1 di bawah ini.
Tabel 1. Jumlah satelit alam dalam planet.
No.
Nama Planet
Jumlah satelit alam
1.
Merkurius
0
2.
Venus
0
3.
Bumi[1]
1
4.
Mars[2]
2
5.
Jupiter[3]
63
6.
Saturnus[4]
56
7.
Uranus[5]
27
8.
Neptunus[6]
13




DAFTAR PUSTAKA
Ø  http:/ / www. iau. org/ public_press/ themes/ naming
Ø  Berkas:Planets2008id.jpg   Sumber:  http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Berkas:Planets2008id.jpg   Lisensi:  Public  Domain   Kontributor:  Original  verison:http://sse.jpl.nasa.gov/planets/index.cfm  English  version:  Farry (Planets2008.jpg)  Derivative  work:  William  Surya  Permana  (talk)
Ø  Swedenborg, Emanuel. 1734, (Principia) Latin: Opera Philosophica et Mineralia (English: Philosophical and Mineralogical Works),(Principia, Volume 1)
Ø  Darmodjo, Hendro dan Yeni. 2006. Materi Pokok Ilmu Alamiah Dasar.Jakarta; Universitas Terbuka
Ø  http://wwww.daviddarlling.info/encyyclopedia/A/aasteroidbelt.httml
Ø  Ikhlasul  Ardi  Nugroho.  (2007).  Bumi  dan  Antariksa-jilid  1.  Yogyakarta:  Penerbit
Empat Pilar

Ø  __________________.  (2007).  Bumi  dan  Antariksa-jilid  2.  Yogyakarta:  Penerbit
Empat Pilar

Ø  __________________.  (2007).  Bumi  dan  Antariksa-jilid  3.  Yogyakarta:  Penerbit
Empat Pilar







[1] Kapitalisasi istilah ini beragam. Persatuan Astronomi Internasional, badan yang mengurusi masalah penamaan astronomis, menyebutkan bahwa seluruh objek astronomi dikapitalisasi namanya (Tata Surya). Namun, istilah ini juga sering ditemui dalam bentuk huruf kecil (tata surya). http:/ / www. iau. org/ public_press/ themes/ naming/
[2]  Merkurius, venus, bumi, mars, yupiter, saturnus, uranus dan neptunus.
[3]  Ceres, pluto, haumea, makemake,eris
[4]  Asteroid, komet, meteor
[5] . Planet dalam yakni planet yang dekat dengan matahari, yakni : merkurius, venus, bumi dan mars
[6] Jupiter, Saturnus, Uranus, neptunus dan Pluto
[7] (Tjasyono, 2006).

[8] Dalam adalah planet-planet yang orbitnya terletak di sebelah dalam lintasan Asteroid
[9] Planet Luar adalah planet-planet yang orbitnya di sebelah luar lintasan Asteroid.
[10] Planet Terrestrial adalah planet-planet yang ukuran dan komposisi bahan penyusunnya (batuan) mirip dengan planet Bumi
[11] Planet Jovian, disebut juga planet Raksasa adalah planet-planet yang ukurannya besar dan komposisi bahan penyusunnya mirip dengan planet Jupite, yaitu terdiri dari sebagian besar es dan gas hidrogen.
[12]Summber: http://wwww.daviddarlling.info/encyyclopedia/A/aasteroidbelt.httml

[13] bulan
[14] Phobos dan deimos
[15] Metis, Andrasthea, Amalthea, Thebe, lo, Europa, Ganymede, Callisto, Himalia, Lyssithea, Elara, Anake, Carme, Pashiphae, Sinope
[16] Satelit-satelit Saturnus adalah Titan, Tethys, Rhea, Dione
 [17] Satelit-satelit Uranus adalah Oberon, Miranda, Umbriel, Ariel
[18] Sateli-satelit Neptunus adalah triton, larissa, Proteus, Nereid

1 komentar:

  1. Jammin' Jars Casino & Hotel: Reno, NV Jobs - Jammin
    Jams Casino & Hotel Reno, NV Jobs · 태백 출장안마 1 (877) 791-8100 김포 출장마사지 · Job Title · Gambling Dealer 목포 출장마사지 · Sales Manager · Senior Technical Engineer · JAMMIN JAVERS 경기도 출장안마 CASINO & 사천 출장안마 HOTEL · JAMMIN JAVERS CASINO & HOTEL

    BalasHapus